Kamis, 07 Oktober 2010

Terus Berkarya


Jangan berhenti!!!
Bukan berarti berhenti menghambat laju kemajuan kita. Namun, sesungguhnya alam mengajarkan bahwa kita tidak akan bisa berhenti. Meski kita hanya berdiam diri, bumi tetap selalu mengajak kita mengelilingi matahari. Maka, marilah kita bergerak, bekerja, dan berkarya. Bekerja bukan hanya untuk meraih sesuatu, namun bekerja member kebahagiaan diri. Dan itulah yang diharapkan oleh alam dari kita.

Air yang tak bergerak lebih cepat busuk. Kunci yang tak pernah dibuka lebih serat. Mesin yang tak pernah dinyalakan akan cepat berkarat. Hanya perkakas yang tak pernah digunakan yang berdebu. Begitu pula, dengan kita- bila kita tak pernah bergerak maka kita pun akan seperti barang-barang tersebut yang tak akan mempunyai guna. Badan kita akan mudah capek dan sakit kalau tidak pernah dibuat gerak. Otak kita pun akan tumpul dan lelet kalau tak pernah digunakan dan dilatih untuk berfikir.

Alam mengajarkan ini, jangan berhenti berkarya, atau kita segera menjadi tua dan tak berguna yang akhirnya menyesal di hari tua nanti.

Senin, 30 Agustus 2010

Pengertian Sosiologi


Sosiologi
berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, teman sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Ungkapan ini dipublikasikan diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul "Cours De Philosophie Positive" karangan August Comte (1798-1857). Sehingga pada umumnya sosiologi dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat.



Sosiologi merupakan suatu ilmu sosial yang mempelajari tentang hubungan yang terjadi dalam masyarakat (interaksi sosial) dan proses yang terjadi akibat hubungan tersebut masyarakat, serta mempelajari fakta-fakta yang ada dimasyarakat yang mungkin dapat dipakai untuk menyelesaikan masalah yang muncul dalam masyarakat tersebut. Sehingga dalam pengantar sosiologi ini kita akan mempelajari mulai dari masyarakat itu sendiri, proses interaksi dalam masyarakat, proses sosialisasi, kebudayaan, stratifikasi, perubahan sosial, kekuasaan, wewenang dan kepemimpinan sampai pada masalah-masalah sosial. 

Sosiologi menurut beberapa tokoh sosiolog:
1. Pitirim Sorokin
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial (misalnya gejala ekonomi, gejala keluarga, dan gejala moral), sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala non-sosial, dan yang terakhir, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial lain.

2. Roucek dan Warren
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok.

3. William F. Ogburn dan Mayer F. Nimkopf
Sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya, yaitu organisasi sosial.


4.  J.A.A Von Dorn dan C.J. Lammers
Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.



5.  Max Weber Sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan sosial.

6. Selo Sumardjan dan Soelaeman Soemardi
Sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan sosial.



7. Paul B. Horton  
Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan penelaahan pada kehidupan kelompok dan produk kehidupan kelompok tersebut.

8. Soejono Sukamto
Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.


9.  William Kornblum
Sosiologi adalah suatu upaya ilmiah untuk mempelajari masyarakat dan perilaku sosial anggotanya dan menjadikan masyarakat yang bersangkutan dalam berbagai kelompok dan kondisi.

10. Allan Jhonson  
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan dan perilaku, terutama dalam kaitannya dengan suatu sistem sosial dan bagaimana sistem tersebut mempengaruhi orang dan bagaimana pula orang yang terlibat didalamnya mempengaruhi sistem tersebut.

11. Emile Durkheim
Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial, yakni fakta yang mengandung cara bertindak, berpikir, berperasaan yang berada di luar individu di mana fakta-fakta tersebut memiliki kekuatan untuk mengendalikan individu.

Sabtu, 28 Agustus 2010

Dell inspiron mini 10

Pine Trail N450 memang merupakan processor Atom keluaran terbaru Intel. Sudah tentu banyak pihak mulai melirik processor canggih ini yang mana tak hanya lebih canggih dibanding generasi sebelumnya tapi juga lebih hemat energi pemakaiannya.
Mengikuti era baru dengan Pine Trail, akhirnya Dell mengupdate netbook Inspiron Mini 10 dengan membundelnya processor Intel Pine Trail Atom N450 berkecepatan 1.66GHz. Dengan memori 1GB RAM dan kapasitas hardisk mencapai 160GB ataupun 250GB, netbook ini juga dilengkapi dengan Broadcom Crystal HD.
Laptop berukuran 10.1 inchi ini beresolusi 1024×600 ataupun 1366×768. Sebagai tambahan, netbook ini juga sudah dilengkapi dengan SRS Surround Sound. Tersedia laptop dengan baterai 3-cell atapun 6-cell. Juga terdapat HDTV tuner dengan GPS. Untuk sistem operasi, netbook ini terdapat pilihan untuk menggunakan Windows 7 Starter, Windows XP Home ataupun Ubuntu. Kabarnya laptop ini akan benar-benar diresmikan pada bulan Januari 2010 dengan kisaran harga 299 USD atau sekitar 3 juta rupiah.

Rabu, 25 Agustus 2010

KENangan PIMNAS OW... BALI 2010

kangen sama kenangan saat PIMNAS 2010 di Bali, fah, Heny dan Fath dan juga Luky... sayang g ada foto dia niee disini si Luky.. dia yang paling pendiam diantara kita2 niee... haha...











Sarjana Pendidikan Tak Otomatis Mengajar

GAYUNGAN, berbagai problem pendididikan tumpah dalam seminar nasional bertema Analisis Kebijakan Pendidikan di Indonesia di kampus Unesa ketintang kemarin (23/5). Pakar pendidikan yang juga bakal rector Unesa Prof Muchlas Samani mengajak semua elemen berbenah, tidak mencari kambing hitam.
Ketua Dewan Pendidikan Jatim Daniel M. Rosyid menyebut, sekolah saat ini hanya mencari tempat guru mengajar, bukan tempat siswa belajar. Dalam kenyataan sekarang, jika guru atau lembaga pendidikan hanya menempatkan diri sebagai penyedia jasa, posisinya belum sesuai harapan konsumen.
“bnayak seklai indikatornya,” papar Daniel yang menjadi salah satu narasumber. Contohnya sebut dia, konsumen menaruh kesan negatif terhadap guru. Misalnya keluhan dan kasus pungutan-pungutan saat pendaftaran siswa baru.
Indikator lain ialah minimnya kemauan guru untuk mengembangkan budaya membaca. Salah satu dampaknya, nilai bahsa Indonesia siswa jatuh saat unas. “kalau bahasa sudah amburadul, eksistensi Negara bisa terancam,” lanjut Daniel.
Titik, peserta seminar dari kalangan guru, mengatakan, banyak ketidakjujuran yang mewarnai proses sertifikasi guru. Terjadi akal-akalan guru dan kepala sekolah. Dia menyebut, memanipulasi jumlah jam mengajar sangat umum dilakukan. Termasuk , memesan karya tulis ilmiah kepada orang lain untuk menambah nilai.
Menanggapi berbagai masalah tersebut, Prof Muchlas Samani yang juga narasumber mengatakan sudah bukan saatnya lagi mencari kambing hitam, “mari bersama-sama kita berbenah,” katanya. Untuk menggenjot profesionalisme guru, lanjut dia, ke depan lulusan S1 kependidikan belum tentu bisa langsung mengajar . “Mereka harus menempuh pendidikan profesi guru (PPG),” jelas MUchlas.
Selain itu, mulai tahun depan kurikulum di keguruan diubah. Materi-materi yang bersifat praktis bakal digeser ke PPG. Diantaranya, praktik mengajar, penyusunan rencana pelaksaan pembelajaran (RPP), dan pembuatan media pembelajar. “S1 murni masalah materi dan metode mengajar,” ungkap Muchlas yang sudah terpilih dalam pemilihan rector Unesa. Dia berharap, jika program PPG itu berjalan mulus, pada 2018 seluruh guru baru dipastikan lulus PPG.

SEMAKIN MISKIN SEMAKIN BERGIZI BURUK

Pendahuluan
Indonesia merupakan negara yang mempunyai sumber daya alam yang melimpah ruah. Namun, hal tersebut tidak imbang dengan fenomena banyaknya masyarakat Indonesia yang menderita gizi buruk. Dimana dengan sumber daya alam yang melimpah ruah tersebut, masyarakat Indonesia diharapkan hidup sejahtera dan tidak menderita. Penderita gizi buruk di Indonesia dapat dilihat dari data penelitian Lembaga Pangan Dunia (WFP) pada awal tahun 2008 menyebutkan jumlah penderita gizi buruk dan rawan pangan di Indonesia mencapai angka 13 juta.
Data lain yakni berdasarkan hasil riset Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk Provinsi Jawa Timur tercatat di Surabaya ada sekitar 250 ribu balita, dimana 300 di antaranya menderita gizi buruk, 90 persennya berada di wilayah Surabaya Utara seperti, Pegirian, Wonokusumo, Semampir, Gadang. dan Sidotopo. Daerah ini merupakan wilayah urban yang padat penduduk dan terkesan kumuh karena kurang memperdulikan pentingnya arti kebersihaan.
Terkait dengan anggaran di bidang kesehatan, pada tahun 2010, terjadi peningkatan anggaran kesehatan menjadi Rp 236,17 miliar dari sebelumnya Rp 231,58 miliar. Anggaran kesehatan itu akan digunakan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat miskin, pemerataan layanan kesehatan, serta peningkatan sarana dan prasarana kesehatan. Usaha peningkatan kualitas kesehatan tak bisa lepas dari faktor pendidikan. Sebab, pendidikan memegang peran untuk mengarahkan paradigma masyarakat pada kesehatan. Hanya saja peningkatan anggaran tersebut belum terlihat efektifitasnya dalam pengentasan kemiskinan di Surabaya.

Hal tersebut membuktikan bahwa masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan kondisinya terutama yang berada dalam garis kemiskinan. Dari segi medis gizi buruk dapat mengakibatkan menurunnya tingkat kecerdasan anak, rabun senja dan penderita gizi buruk rentan terhadap penyakit terutama penyakit infeksi. Ini disebabkan karena minimnya pengetahuan orang tua tentang cara penanganan gizi buruk dan pola perilaku hidup sehat.
Kenaikan harga bahan pokok yang cukup tinggi seperti saat ini memicu pada peningkatan jumlah orang miskin dan penderita gizi buruk. Ini bisa terjadi pada masyarakat yang berpenghasilan rendah dan tetap. Masyarakat tersebut membatasi pengeluaran untuk kesehatan dan biaya pendidikan, pola makan yang hanya satu atau dua kali dalam sehari. Untuk menghemat konsumsi masyarakat tersebut biasanya membeli makanan dengan mutu yang rendah sehingga kualitas gizi dan kesehatanpun juga rendah.
Orang tua miskin akan mengajak seluruh anggota keluarga turut bekerja dengan waktu yang lama tanpa memperhatikan kesehatan diri. Semuanya dilakukan untuk mempertahankan kelangsungan perekonomian keluarga. Pendek kata, masyarakat tersebut harus dapat mengencangkan ikat pinggang dengan meredusir kebutuhan agar pengeluarannya tidak terlalu banyak.
Selain kemiskinan, faktor perilaku hidup sehat yang salah karena ketidaktahuan juga terjadi kepada penduduk miskin. Misalnya, di kalangan orang tua miskin anggaran untuk merokok dan minum kopi sering kali lebih penting daripada untuk memenuhi asupan gizi anak.
Keadaan masyarakat yang dalam garis kemiskinan menjadikan segala sesuatu yang harusnya mudah untuk diperoleh dan didapatkan menjadi suatu hal yang sulit. Seperti untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, pendidikan, pelayanan kesehatan yang kebanyakan segala sesuatunya didasarkan nilai materi untuk mendapatkannya. Namun, dengan keadaan yang memprihatinkan yakni kemiskinan yang menimpa masyarakat tersebut. Hal tersebut sulit untuk diperoleh atau didapatkan secara optimal. Sehingga pengetahuan mengenai kesehatanpun masyarakat miskin tersebut tidak mengetahuinya yang menjadikan banyak masyarakat miskin yang menderita gizi buruk.
Pembahasan
1. Pengertian Gizi Buruk
Gizi buruk adalah suatu istilah teknis yang umumnya dipakai oleh kalangan gizi, kesehatan, dan kedokteran. Gizi buruk merupakan bentuk terparah (akut) dari proses terjadinya kekurangan gizi. Anak balita (bawah lima tahun) sehat atau kurang gizi dapat diketahui dari pertambahan berat badannya tiap bulan sampai usia minimal dua tahun (baduta). Apabila pertambahan berat badan sesuai dengan pertambahan umur menurut suatu standar organisasi kesehatan dunia, dia bergizi baik. Apabila sedikit di bawah standar disebut bergizi kurang yang bersifat kronis. Apabila jauh di bawah standar dikatakan bergizi buruk. Jadi, istilah gizi buruk adalah salah satu bentuk kekurangan gizi tingkat berat atau akut. Anak yang bergizi kurang, berarti kekurangan gizi pada tingkat ringan atau sedang, belum menunjukkan gejala sakit. Dia seperti anak-anak lain, masih bermain dan sebagainya, tetapi jika diamati dengan saksama badannya mulai kurus.
Gizi buruk bisa disebabkan oleh dua faktor yang saling terkait yaitu zat gizi yang bersumber dari makanan dan infeksi penyakit. Kedua faktor tersebut secara tidak langsung disebabkan salah satunya oleh ketahanan dan keamanan pangan. Ketahanan dan keamanan pangan merupakan suatu hal yang erat kaitannya dengan pembangunan pertanian dalam peningkatan gizi bagi masyarakat. Ketahanan pangan menuntut kemampuan masyarakat dalam menyediakan kebutuhan pangan yang diperlukan secara sustainable (berkelanjutan) dan juga menuntut kondisi yang memudahkan masyarakat memperolehnya dengan harga yang terjangkau khususnya bagi masyarakat lapisan bawah (sesuai daya beli masyarakat). Namun, hal tersebut tidak sesuai dengan yang diharapkan masyarakat terutama masyarakat lapisan bawah (miskin). Sehingga seringkali msayarakat tersebut belanja seadanya untuk mencukupi kebutuhan keluarganya sehari-hari tanpa memperhatikan nilai gizi.
Menurut situs Dinas Kesehatan Pemda Kota Jakarta, keadaan gizi buruk secara klinis dibedakan menjadi 3 macam yaitu: Kwashiorkor, Marasmus, dan Kwashiorkor-Marasmus. Ketiga kondisi patologis ini umumnya terjadi pada anak-anak di negara berkembang yang berada dalam rentang usia tidak lagi menyusui. Ini disebabkan karena pada usia tersebut terjadi peningkatan kebutuhan energi serta peningkatan kerentanan terhadap infeksi virus atau bakteri. Perbedaan antara marasmus dan kwashiorkor tidak dapat didefinisikan secara jelas menurut perbedaan kurangnya asupan makanan tertentu, namun dapat teramati dari gejala yang ditunjukkan penderita.
Tanda-tanda kwashiorkor meliputi: demam di seluruh tubuh, terutama pada punggung kaki, wajah membulat dan sembab, pandangan mata sayu, perubahan status mental: cengeng, rewel, kadang apatis, rambut berwarna kepirangan, kusam, dan mudah dicabut, otot-otot mengecil, teramati terutama saat berdiri dan duduk, bercak merah coklat pada kulit, yang dapat berubah hitam dan mengelupas, menolak segala jenis makanan (anoreksia), sering disertai anemia, diare, dan infeksi. Sedangkan tanda-tanda marasmus, anak tampak sangat kurus, tinggal tulang terbungkus kulit, wajah seperti orang tua, cengeng, rewel, perut cekung, kulit keriput, sering disertai diare kronik atau sembelit. Gejala klinis Kwashiorkor-Marasmus tidak lain adalah kombinasi dari gejala-gejala masing-masing penyakit tersebut.

2. Budaya Kemiskinan yang Membelenggu
Banyak kalangan menganggap bahwa gizi buruk akibat ketidakmampuan seseorang memenuhi kebutuhan makanan yang bergizi yang diakibatkan oleh minimnya pendapatan. Di sisi lain, pemerintah sejak puluhan tahun lalu telah mempropagandakan istilah “empat sehat lima sempurna”, itu yang sebenarnya harus diperjuangkan dan dipakai sebagai indikator kemiskinan paling mudah dan paling sederhana untuk dipahami oleh masyarakat luas. Gerakan pengentasan gizi buruk sangat dekat dengan pengentasan kemiskinan, sebab faktor kemiskinanlah yang menyebabkan gizi buruk.
Kemiskinan dalam berbagai kepustakaan diartikan sebagai suatu standar hidup yang paling rendah. Sar A. Levitan (1980), misalnya, mendefinisikan kemiskinan sebagai kekurangan barang-barang dan pelayanan-pelayanan yang dibutuhkan untuk mencapai suatu standar yang layak. Bradley R. Schiller (1980), mendefinisikan kemiskinan sebagai ketidaksanggupan untuk mendapatkan barang-barang dan pelayanan-pelayanan yang memadai untuk memenuhi kebutuhan sosial yang terbatas. Dengan nada yang sama kemiskinan didefinisikan Emil Salim (1980), sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. John Friedmann (1979), mendefinisikan kemiskinan sebagai ketidaksamaan kesempatan untuk mengakumulasikan basis kekuasaan sosial. Basis kekuasaan sosial meliputi: modal yang produktif atas aset (misalnya, tanah, perumahan, peralatan, kesehatan, dan lain-lain), sumber keuangan (income dan kredit yang memadai), organisasi sosial dan politik yang dapat digunakan untuk mencapai kepentingan bersama (partai politik, sindikat, koperasi, dan lain-lain), network atau jaringan sosial untuk memperoleh pekerjaan, barang-barang, pengetahuan dan keterampilan yang memadai, dan informasi yang berguna untuk memajukan kehidupan anda. Kemiskinan alamiah terjadi antara lain akibat sumber daya alam yang terbatas, penggunaan teknologi yang rendah dan bencana alam. Kemiskinan "buatan" terjadi karena lembaga-lembaga yang ada di masyarakat membuat sebagian anggota masyarakat tidak mampu menguasai sarana ekonomi dan berbagai fasilitas lain yang tersedia, hingga mereka tetap miskin. Maka itulah sebabnya para pakar ekonomi sering mengkritik kebijakan pembangunan yang hanya terfokus pada pertumbuhan ketimbang pemerataan.
Perbedaan para ahli dalam mendefinisikan kemiskinan juga berbeda ketika mendefinisikan penyebab kemiskinan. Pertama, ada ahli yang mengatakan bahwa kemiskinan pada dasarnya bersumber pada sebab alamiah (naturally poor). Hal ini mengandung pengertian bahwa suatu masyarakat atau seseorang yang mengalami kemiskinan disebabkan negara, kota atau desa tempat tinggalnya yang secara alamiah kurang atau tidak memiliki kekayaan alam. Kedua, bersumber pada sistem ekonomi yang dianut suatu negara yang bersumber pada sistem kapitalis yang bersifat sangat eksploitatif. Ketiga, kemiskinan juga terjadi karena suatu negara tidak mempunyai modal untuk pembangunan. Keempat, kemiskinan terjadi karena negara tidak memiliki orang yang terlatih, terdidik, atau tidak mempunyai pengalaman teknis dan administratif. Kelima, penyebab kemiskinan selalu dikaitkan dengan kecenderungan sifat hakiki suatu bangsa. Keenam, negara menjadi miskin karena terus-menerus dirugikan oleh negara-negara industri, terutama dalam masalah perdagangan bahan mentah dan hasil pertanian. Ketujuh, kemiskinan disebabkan karena latar belakang sejarah masa lampau (Suyanto, 1990).
Orang yang hidup dalam kelompok miskin bukan berarti menyerah begitu saja terhadap tekanan yang menimpanya. Berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi tekanan ekonomi terutama ketika menghadapi masa-masa krisis, misalnya, mengikat sabuk lebih kencang dengan jalan makan sekali sehari dan beralih ke makanan yang mutunya lebih rendah (Scott, 1981). Senada dengan itu, Carner (1988) mengemukakan bahwa mereka bekerja lebih banyak dengan lebih sedikit makan, yang berarti meminimalkan konsumsi dan bahan-bahan pokok lainnya. Kondisi ini ditunjukkan melalui upaya subsistensi swadaya yang mencakup kegiatan, seperti berjualan kecil-kecilan, bekerja sebagai sebagai tukang kecil, buruh lepas atau bermigrasi (Scott,1981). Berkaitan dengan upaya meningkatkan penghasilan Carner (1988) menyebutkan bahwa salah satu strategi pelangsungan hidup yang ditempuh oleh kelompok miskin adalah para anggota rumah menganekaragamkan kegiatan-kegiatan kerja mereka. Selain itu Robert Hirschan mengungkapkan bahwa strategi untuk menghadapi tantangan hidup bagi kaum miskin dilakukan melalui tiga perilaku yaitu menyingkir, bersuara, menyesuaikan diri. Strategi pertama menyingkir adalah strategi yang dilakukan oleh sebagian masyarakat miskin, baik melalui migrasi maupun menyekolahkan anak dengan harapan kelak akan memperoleh kehidupan yang lebih layak di lain tempat. Strategi kedua yaitu bersuara, yang diwujudkan melalui pengorganisasian kekuatan dan unjuk rasa, namun hal ini tidak umum dilakukan. Strategi yang terakhir adalah penyesuaian diri dengan situasi dan kondisi yang ada. Strategi ini merupakan strategi paling umum yang dilakukan masyarakat miskin (Robert Chambers. 1987:182-183).
Dari kaca mata Sosiologis fenomena ketimpangan sosial ini tampak mengarahkan kepada bentuk kemiskinan struktural. Menurut Selo Soemardjan (1980) adalah bentuk kemiskinan struktural. Yakni kemiskinan yang diderita oleh golongan masyarakat, karena struktur sosial masyarakat itu tidak dapat ikut menggunakan sumber-sumber pendapatan yang sebenarnya tersedia untuk mereka.
Lebih lanjut, kemiskinan ini akan tetap terpelihara jika dimantapkan dengan sikap masyarakat yang nrimo memadang kemiskinan sebagai nasib, bahkan sebagai takdir Tuhan. Akibatnya nilai kritis atas kemiskinan yang melingkupi sebagian warga miskin kota menjadi kecil bahkan hilang.
Data di Indonesia dan di negara lain menunjukkan adanya hubungan antara kurang gizi dan kemiskinan. Proporsi anak yang gizi kurang dan gizi buruk berbanding terbalik dengan pendapatan. Makin kecil pendapatan penduduk, makin tinggi persentase anak yang kekurangan gizi; makin tinggi pendapatan, makin kecil persentasenya. Hubungannya bersifat timbal balik. Kurang gizi berpotensi sebagai penyebab kemiskinan melalui rendahnya pendidikan dan produktivitas. Sebaliknya, kemiskinan menyebabkan anak tidak mendapat makanan bergizi yang cukup sehingga kurang gizi dan seterusnya.
Kemiskinan merupakan penghambat keluarga untuk memperoleh akses terhadap ketiga faktor penyebab di atas. Kemiskinan tidak memungkinkan anak balita mendapat MPASI (makanan pengganti air susu ibu) yang baik dan benar. Kemiskinan dan pendidikan rendah membuat anak tidak memperoleh pengasuhan yang baik sehingga anak tidak memperoleh ASI, misalnya. Kemiskinan juga menghambat anak memperoleh pelayanan kesehatan yang memadai.

3. Kurang Optimalnya Peran Pemerintah
Permasalahan gizi buruk merupakan masalah yang sulit untuk diatasi. Penyebabnya tak lain adalah karena faktor kemiskinan yang sudah membudaya. Kemiskinan adalah masalah jangka panjang yang seharusnya diatasi melalui program jangka panjang pula, dan tentu saja harus dimulai dari program jangka pendek. Misalnya untuk kasus di Bali, pendataan masyarakat miskin mungkin lebih tepat dilakukan oleh pihak desa pakraman yang tentunya harus bekerja sama dengan pemda, BPS atau BKKBN yang memiliki kewenangan secara formal. Dalam jangka panjang, tentu saja, pihak yang berwenang harus melakukan sensus bukan sampling untuk memperoleh data yang akurat tentang kemiskinan dengan berbagai indikator yang dapat dipahami dan disepakati oleh masyarakat Indonesia pada umumnya. Sekarang sangat ironis, program-program pemerintah dirancang tidak sesuai kebutuhan masyarakat karena pemimpin kita miskin data tentang kemiskinan.
Ada persoalan sangat penting yang hampir dilupakan oleh pemerintah yakni kenaikan harga-harga kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, energi BBM dan listrik yang tentunya akan menjadi faktor pemicu cepatnya angka kemiskinan di Indonesia. Faktor ketidakmampuan masyarakat memenuhi kebutuhan pokok juga disebabkan oleh rendahnya pendapatan masyarakat buruh atau pegawai yang hampir tidak pernah mendapat regulasi yang bijaksana. Sehingga masyarakat tidak salah memvonis bahwa pemerintah lebih memihak para pengusaha investor.
Seharusnya, jika ada komponen kebutuhan pokok dinaikkan tentunya komponen pendapatan masyarakat layaknya juga harus naik untuk menciptakan keseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran rumah tangga. Dalam kenyataannya, tidak pernah terjadi di masyarakat, jika ada kenaikan pendapatan selalu lebih rendah dari kenaikan harga-harga sehingga lambat laun gap atau ketidakseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran semakin besar saja. Jika kondisi ini terjadi terus-menerus, hampir dapat dipastikan beberapa puluh tahun lagi kita akan mengalami kebangkrutan masyarakat secara massal dan tentunya akan berdampak tidak hanya pada gizi buruk, tetapi juga pada seluruh aspek kehidupan yang lainnya.
Pada masa Orde Baru diperlukan waktu lebih dari 20 tahun untuk mengurangi penduduk miskin dari 40 persen (1976) menjadi 11 persen (1996). Data empiris dari dunia menunjukkan bahwa program perbaikan gizi dapat dilakukan tanpa harus menunggu rakyat menjadi makmur, tetapi menjadi bagian yang eksplisit dari program pembangunan untuk memakmurkan rakyat.
Namun, adanya penyakit KKN akan mengurangi efektivitas pelaksanaan program sehingga program dan proyek yang ditujukan untuk memperbaiki berbagai faktor penyebab (ketahanan pangan, pengasuhan anak, dan pelayanan kesehatan) tidak tampak dampaknya. Sehingga masalah kekurangan gizi tidak akan dapat diatasi sampai tuntas atau minimal mengurangi angkanya.

Penutup
1. Kesimpulan
Keadaan masyarakat yang semakin miskin menjadikan masyarakat semakin bergizi buruk. Karena dengan keadaan miskin segala sesuatu untuk mencukupi kebutuhan pokok bagi diri dan keluarga akan semakin sulit. Terutama dalam hal kesehatan. Masyarakat tersebut akan mengesampingkan masalah kesehatan dan lebih mementingkan pekerjaan untuk mencari sesuap nasi sebagai pengencang ikat pinggang walaupun makanan tersebut tidak ada nilai gizi pun yang terpenting dalam benak masyarakat tersebut bisa kenyang sehingga tidak kelaparan.
Fenomena tersebut membutuhkan peran pemerintah secara optimal agar persoalan gizi buruk tidak berlarut-larut yang menjadikan semakin terpuruknya keadaan negeri ini. program yang baik dan teraplikasi pada masyarakat secara optimal sangat diharapkan untuk mengatasi atau setidaknya mengurangi penderita gizi buruk ini. program tersebut akan mudah untuk diaplikasikan dengan adanya kerja sama dengan banyak pihak yakni pemerintah, masyarakat secara keseluruhan, dan juga para investor.

2. Saran
Fenomena gizi buruk bagi masayarakat miskin sangat memprihatinkan dan perlu diatasi. Pemerintah diharapkan bisa merumuskan tanggung jawab sosial dari perusahaan (Coorporate Social Responbility) kepada masyarakat dengan pengawasan ketat. Diantaranya merumuskan tentang jaminan penyediaan lapangan pekerjaan, pendidikan, dan kesehatan, dan sebagainya. Dua yang terakhir adalah menjadi prioritas utama.
Jaminan pendidikan dengan diberikan lewat pelatihan ketrampilan kepada keluarga miskin tentang usaha produktif dan berdaya saing. Hal ini menjadi penting ditengah persaingan serbuan pekerja terdidik dari luar negeri yang masuk ke Surabaya lewat kebijakan ACFTA. Secara lebih lanjut tentang sistem pendidikan yakni sistem yang sejalan dengan kultur dan wilayah itu.pendidikan harus lebih berorientasi pada praktik perdagangan, pelabuhan, industri dan jasa. Dengan demikian, warga di wilayah yang 47 persen penduduknya tidak tamat SD tersebut tergerak sendiri untuk mencari pendidikan. (Jawa Pos,2010 ) Sementara, jaminan kesehatan dapat dilakukan dengan cara menyediakan posko kesehatan dan program kesehatan terpadu kepada masyarakat seperti penyediaan sarana mandi, cuci, dan kakus (MCK) yang baik serta penyediaan asupan gizi bagi warga khususnya ibu dan anak dan lain-lain.
Hal ini tentunya harus didukung oleh beberapa faktor diantaranya dengan dukungan dari pemerintah tentang adanya pemberdayaan bagi wanita-wanita pada daerah tersebut. Dengan adanya pemberdayaan bagi wanita-wanita diharapkan agar lebih meminimalkan angka kemiskinan yang terjadi.
Pemerintah telah melakukan upaya berupa kebijakan-kebijakan untuk mengentaskan kemiskinan. Salah satu program pengentasan kemiskinan yang saat ini tengah dijalankan adalah Program Pengentasan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP). Upaya lainnya untuk mengentaskan kemiskinan adalah dengan pemberian kredit mikro bagi warga miskin. Kredit mikro merupakan strategi kunci untuk mengentaskan kemiskinan, khususnya untuk memberdayakan penduduk miskin. Kredit mikro adalah mata rantai yang kerap kali hilang bagi keluarga miskin yang mencoba membuka usaha mikro atau kecil untuk mempertahankan hidupnya. Kredit mikro diperlukan guna menyediakan modal untuk memulai atau melanjutkan usaha mikro atau kecil dalam rangka meningkatkan pendapatan. Pemberian kredit mikro memungkinkan masyarakat miskin untuk memiliki masa depan yang lebih cerah, dengan tujuan akhir yaitu kemandirian.
Dalam pembangunan, perempuan termasuk dalam kelompok termiskin dari yang termiskin. Diharapkan hal tersebut menjadi alasan untuk memberi perhatian lebih besar terhadap perempuan, sehingga perempuan layak untuk menjadi sasaran sebagai kelompok utama penerima kredit mikro daripada laki-laki.
Argumen bahwa perempuan layak menjadi sasaran utama pemberian kredit mikro didukung oleh bukti bahwa perempuan lebih mampu bertahan terhadap kemiskinan yang mereka derita daripada pria. Perempuan memiliki cara yang jauh lebih kreatif dalam memenuhi kebutuhan mereka, lebih mampu sedemikian rupa mengolah penghasilan keluarga, dan sangat fleksibel mengkombinasikan pekerjaan domestik mereka, dengan aktivitas yang ditujukan untuk memperoleh pendapatan. Dibanding pria, perempuan jauh lebih teliti dalam jadwal pengembalian kredit. Artinya perempuan lebih disiplin dalam mengembalikan pinjaman. (Sulikah Asmorowati,2009).
Argumen lainnya mengenai memberikan pinjaman kredit mikro bagi perempuan adalah, karena pinjaman tersebut digunakan secara efektif. Ketika diberi kredit mikro, perempuan diyakini memberi manfaat yang lebih bagi keluarga, karena perempuan cenderung menggunakan hampir keseluruhan pendapatannya untuk keluarga, untuk lebih memperhatikan masa depan anak-anak mereka, dan siap berkorban apa saja untuk mewujudkan masa depan tersebut.

Daftar pustaka

Asmorowati, Sulikah.2009.Dampak Pemberian Kredit Mikro Untuk Perempuan: Analisis Pengadopsian Model Grameen Bank di Indonesia. ojs.lib.unair.ac.id/index.php/MKP/article/view/2394/2379 diakses 1 Maret 2010.

Chambers, Robert. 1987. Pembangunan Desa Mulai Dari Belakang. Terjemahan. Jakarta: LP3ES.

http://my.opera.com/stoppenindasan/blog/penderita-gizi-buruk-di-indonesia-mencapai-13-juta-jiwa. Diakses 30 Mei 2010

http://cybertech.cbn.net.id/cbprtl/Cybernews/detail.aspx?x=Hot+Topic&y=Cybernews%7C0%7C0%7C3%7C20. Diakses 15 Mei 2010

http://kpudbali.wordpress.com/2008/10/07/gizi-buruk-kemiskinan-data-dan-data-kemiskinan/. Diakses 15 Mei 2010

Jawa Pos.14 Februari 2010.Operasi Wajah Pendidikan di Surabaya Utara (3): Gelontoran Bopda Dipadu Pendidikan Life Skill. Hal.31.

John Friedmann. 1979. “Urban Poverty in Latin America, Some Theoritical Considerations”. dalam (Emil Salim. 1980. “Perencanaan Pembangunan dan Pemerataan Pendapatan).


Lewis, Oscar. 1993. “Kebudayaan Kemiskinan” dalam Parsudi Suparlan, (Ed.993.Kemiskinan di Perkotaan. Jakarta: LP3ES.

Sar A. Levitan. 1980. “Programs in Aid of the Poor for the 1980’s, Policy Studies in Employment and Welfare” dalam Andre Boy Ala. (Ed.). 1990. Kemiskinan dan Strategi Memerangi Kemiskinan. Yogyakarta: Liberty.

TAKING POVERTY EFFORT THROUGH GIVING GENDER ORIENTATION MICRO CREDIT AND CRITICAL EDUCATION

Iffah Hidayatur Rohmah, Adnan Khassogi, Siti fatkhiyatul Jannah
History Education Faculty, Surabaya University


ABSTRACT

The building of shopping centers in Surabaya seems contradictive to the complexity of poverty and bad nutrient problems that have not been exceeded completely. Besides the result of building shopping centers, poverty and bad nutrient problems in Surabaya make it bad by realizing that in the year of 2010, the Center Government has already agreed with trading zone ASEAN-China (ACFTA).
The Government has already done effort such as the wisdom to take poverty problem. A program to take poverty problem that has been done is taking city poverty program (P2KP). The ideas that exist in this script, P2KP has to be combined with giving micro credit to the housewife who own micro business. Micro credit is a chain that sometime missing for the poor family who try to open micro business to defend their lives. Micro credit is being needed to supply capital in order to get start or continue their micro business to develop their income. However, in reality, micro credit that still has to use gender-neutral system is not effective because women nowadays are still facing structural obstacle in developing their business. This is become the reason to give more attention toward women. The argument that women are suitable to be the main target of micro credit is being supported by prove that women are able to survive toward the poverty.
The effort of giving micro credit that oriented to the endeavor of women will be effective to solve poverty and bad nutrients problem if also being supported by a proper education to the society. In curriculum planning and basic competence standard is not being limited to the development of life skill, but also to the ability students to think critically. The ability to think critically can make them able to see the existence of social contradictions critically, then change the social contradiction in order to be humanly and equitable. Critical education becomes soft skill that completes student’s hard skill.

Keyword: Poverty, Micro Credit, Gender, Critical Education

UPAYA PENGENTASAN KEMISKINAN MELALUI PEMBERIAN KREDIT MIKRO BERORENTASI GENDER DAN PENDIDIKAN KRTIS

Iffah Hidayatur Rohmah, Adnan Khassogi, Siti fatkhiyatul Jannah
Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Negeri Surabaya

ABSTRAK

Pembangunan mall-mall di Surabaya terlihat kontradiktif dengan kompleksitas permasalahan kemiskinan dan gizi buruk yang masih belum teratasi secara tuntas. Selain akibat dari pembangunan mall-mall, masalah kemiskinan dan gizi buruk di Surabaya bisa semakin parah mengingat bahwa di tahun 2010, pemerintah pusat telah menyetujui pelaksanaan zona perdagangan Asean-China (ACFTA).
Pemerintah telah melakukan upaya berupa kebijakan-kebijakan untuk mengentaskan kemiskinan. Salah satu program pengentasan kemiskinan yang saat ini tengah dijalankan adalah program pengentasan kemiskinan di perkotaan (P2KP). Gagasan yang ada pada tulisan ini, P2KP dikombinasikan dengan pemberian kredit mikro bagi ibu rumah tangga pelaku usaha mikro. Kredit mikro adalah mata rantai yang kerap kali hilang bagi keluarga miskin yang mencoba membuka usaha mikro untuk mempertahankan hidupnya. Kredit mikro diperlukan guna menyediakan modal untuk memulai atau melanjutkan usah mikro dalam rangka meningkatkan pendapatan. Namun dalam prakteknya kredit mikro masih menggunakan sistem netral gender yang kurang efektif karena selama ini perempuan menghadapi hambatan struktural berupa kesulitan dalam pengembangan usaha. Hal tersebut yang menjadi alasan untuk memberi perhatian lebih besar terhadap perempuan. Argumen bahwa perempuan layak menjadi sasaran utama pemberian kredit mikro didukung oleh bukti bahwa perempuan lebih mampu bertahan terhadap kemiskinan yang mereka derita.
Upaya pemberian kredit mikro yang berorientasi pada pemberdayaan perempuan akan semakin efektif untuk menanggulangi permasalahan kemiskinan dan gizi buruk jika ditopang dengan pendidikan yang memadai bagi warga. Dalam hal perencanaan kurikulum dan standar kompetensi dasar tidak sebatas pada peningkatan life skill, tetapi juga pada kemampuan anak didik untuk berpikir secara kritis. Kemampuan berpikir kritis dapat membuat mereka mampu untuk melihat secara kritis kontradiksi-kontradiksi social yang ada, untuk kemudian mengubah kontradiksi social tersebut agar menjadi lebih manusiawi, adil dan egaliter. Pendidikan kritis merupakan soft skill yang melengkapi hard skill peserta didik.


Kata kunci : kemiskinan, kredit mikro, gender, pendidikan kritis

Kamis, 19 Agustus 2010

Sujud Permohonanku

"Yaa… Allah, jika menurut pengetahuan-Mu
Hal itu baik untukku,
Agamaku,
Hidupku,
Hasil usahaku,
Anugrahkanlah padaku,
Mudahkan dan berkahi.


Tapi jika menurut pengetahuan-Mu
Hal itu jelek untukku,
Agamaku,
Hidupku,
Dan hasil usahaku,
Ubahlah ia untukku


Atau ubahlah aku agar sesuai untuknya.
Berikan padaku apa yang baik menurut-Mu,
Apapun itu,
Dan jadikan aku
Bersyukur karenanya."

(Sabda Nabi Muhammad Saw.) 

TERPENJARA

Aku bagai terpenjara
Dalam sangkar
Tanpa rantai

Keheningan, kesepian
Dan bosanku
Tak terhapuskan
Oleh suara-suara
Yang tak tahu
Itu ada dimana

Ingin aku keluar
Tapi aku punya kewajiban
Yang tak bisa
Tergantikan dengan apapun
Sudahkah ini,
Kan berakhir
Tapi ku ingin ambil hikmah
Dari semua ini


8 Agustus 2007
LuMoetz Az-ZuhRie

LAMUNANKU

Sunyi, sepi
Lamunanku akan hidup ini
Membuat aku melayang
Terbang bersama angan-angan
Yang tak aja ujungnya

Keinginanku semakin membulatkan tekadku
Keinginan tuk menjadi,
Seperti gemuruh angin
Deraikan ombak,
Selalu terselip dalam benakku
Akankah semua itu,
Tergenggam erat
Di jari-jari telapak hidupku

Gunung meletus bersaksi melihatku
Melihat angan-anganku
Mungkin,
angan-anganku
Akan terbawa oleh mahma
Bersama dengan angin topan
Yang menumbangkan pohon-pohon
Menghancurkan gubuk-gubuk
Dan,
Akhirnya terkubur di dalam tanah
Bersama jasad-jasad manusia



LuMoetz Az-ZuhRie

JELAJAH

Jelajah nama
Jelajah hati
Aku bagai orang yang bukan penjelajah

Hanya engkau yang ku jelajah
Hanya nama dan hatimu
Yang selalu mengisi pikiranku

Mengapa kau selalu mengusik hatiku
Menggugah pikiranku
Mengganggu khayalanku

Bahkan,
Aku terlelap dalam khayal
Raga dan jiwamu-



25 November 2006
LuMoetz Az-ZuhRie


PENDERITAAN

Kehidupanku
Adalah milikmu

Langkah-langkahku tak terarah
Tersesatkah aku,
Mungkin juga aku
Kan tenggelam dalam kenistaan

Terjerumus dalam lembah kemaksiatan
Bernafas dengan penderitaan
Bahkan,
Mungkin aku kan dibunuh
Oleh kemaksiatan
Dan akhirnya mati
Oleh penderitaan
Yang tak kunjung sirna


26 Juli 2006
LuMoetz Az-ZuhRie

PERJALANAN

Ludah, lidah
Lidah, ludah
Cuuuiiih …..

Aku hanya sendiri
Bersama cemoohan
Mulut-mulut kemaksiatan
Yang tak henti-henti
Menggumbar dengki
Pertengkaran

Mereka tak sudih melirikku
Apalagi menuntunku
Aku berjalan
Dan terus berjalan
Bersama lalat-lalat kesendirian
Yang tak tahu arah tujuan


23 Juli 2006
LuMoetz Az-ZuhRie

Kamis, 12 Agustus 2010

TERKURUNG

Aku terjebak dalam lubang-lubang kemaksiatan
Akankah aku bisa menghirup udara keberkahan
Ataukah aku akan mati,
Bersama kemaksiatan-kemaksiatan
Dan tetap terperangkap

Sulit dan susah
Bahkan sampai bertaruhkan nyawa
Akankah tuhan tetap memaafkanku
Dan menolongku
Untuk mendapat secercah keberkatan



3 Juni 2006
LuMoetz Az-ZuhRie

Kamis, 08 Juli 2010

Keluhan Hati

Surabaya, 8 Juli 2010
(cobaan pengerjaan ppt PIMNAS)


Air mata ini rasanya da mau tumpa….. ingin ku menjerit, menarik-narik rambutku, dan terisak-terisak dengan tangisan penuh air mata. Aku sudah tak tahan lagi…. Rasanya kepalaku da mau pecah. Pikiran sangat runyam, tak bisa konsentrasi dan dan … entahlah.. !!! ya.. kosa kata “SUMPEK” sedang menjadi virus yang meradang pada diriku.. taka da yang bisa membuatku terhibur maupun menghibur diriku. Dimana aku harus menumpahkan kepenatan ini, dimana dan kepada siapa??? Selain pada TUhanku yang menciptakan aku ke bumi ini.

Beban, beban ini… stress dan stress yang ku alami saat ini. Tak ada tempat untuk bersandar mengeluarkan air mata ini. Tuhan…. Kenapa pikiran ini taka da jernih-jernih ketambah dengan interaksi yang sangat menyebalkan dan menjengkelkan, tak ku dapatkan respon yang baik, semakin runyam pikiranku dan semakin ku ingin menangis…

Di saat pikiran dan tenaga harus banyak dikeluarkan taka da dukungan dan semangat. Dimana aku harus meringankan dan menghilangkan air mata ini, dimana aku harus berbagi duka ini… apakah Cuma ada tempat berbagi kebahagiaan atau kesenengan saja. Di saat seperti ini aku butuh banget perhatian, kenapa tak ada, taka da yang memberikan sedikit senyuman yang mengena di hatiku.

Kalau bisa diurai dan dirinci apa aja yang kupikirkan, seperti ngularin menjelaskan itu semua … amat susah.. karena sudah keduluan dengan runyem di kepala, bikin kerjaan nggak kelar-kelar. Masalah kuliah, keluarga, dan banyaklah termasuk masalah dengan pasangan ini bikin nambah-nambahi pusing di kepala bikin… nambah stress,,!!!! Hhhuuuft…………..
Dukungan dan semangat, bahkan perhatian tentang sumpek yang kualami nggak ada, respon nggak enak truss bikin semakin SUMPEK!!!!! Ugghhhh,,,,,
Semakin inginku menangis…. … … …

Selasa, 15 Juni 2010

Asa Batinku

Apa yang tak dapat dipikirkan dan diinginkan. Semuanya pasti bisa. Tinggal kita bisa membuka pikiran dan hati kita atau tidak. Namun, hal itu terkadang sangat sulit jikalau sudah berhadapan dengan ego diri. Rasa egoisme yang tinggi dan menggebu memanaskan suasana yang ada. Akhirnya jendela pikiran jernih itu tak akan ada. Sulit bagi kita yang mempunyai watak keras dan sifat egoisme, yang tak pandang kita sedang berada dalam kondisi bagaimana dan dengan siapa kita berhubungan, untuk sebuah tujuan kebaikan bersama. Hal tersebut, sulit untuk dipecahkan akhirnya tetap akan menjadi batu yang keras. Tak akan mencair seperti air.
Keterbukaan hati terkadang sangat sulit jikalau egoisme tadi merasuk pada pikiran dan hati yang berhubungan dengan sebuah prinsip hidup. Kata “tak mau kalah” menjadi kosa kata yang muncul dalam pikiran dan memenuhi permukaan asa batin. Keegoisan yang sulit untuk dijernihkan dengan sebuah pengertian yang hanya sebagai pendingin suasana yang bersifat sementara. Itulah keegoisan yang sudah menyangkut prinsip hidup dan frame pemikiran diri. Tak pandang hal tersebut berhubungan dengan apa dan siapa. Dalam ruang lingkup keluarga, pasangan kekasih, sahabat, atau relasi pekerjaan semuanya tak ada pengaruh untuk menjernihkan sebuah keegoisan diri.
Entah bagaimana mencairkan suasana, jika keegoisan diri yang berhubungan dengan prinsip hidup itu muncul dalam permukaan. Menggebu-gebu meneriakkan sebuah asa batin. Sepertinya kehancuran yang akan dilihat. Karena keegoisan tersebut tak takut akan dampak dan resiko yang akan ditimbulkan. Dampak dan resiko paling burukpun akan diterima.
Asa batin, keegoisan diri adalah wujud dari nafsu manusia. Tapi tanpa itu, mungkin kita menjadi orang yang tak mempunyai arah tujuan dan mudah terombang-ambing dengan ricuhnya suasana, tak mempunyai prinsip hidup yang jelas dan frame pemikiran yang menjadi image diri siapa diri kita.

Langkah Hidup

Tak ada yang mengerti tentang sebuah rasa yang ada dalam hati. Cuma dia sendiri dan Tuhan. Dan yang menumbuhkan atau membunuh rasa tersebut adalah dia sendiri. Segala sesuatunya ada pada tangannya- apakah tangan tersebut akan terbuka atau tertutup atau entahlah bagaimana. Yang tahu adalah dia- karena hanya dia yang bisa memilih dan Tuhan hanya menentukan. Hidup adalah sebuah pilihan. Dimana terkadang pilihan itu sangat menyulitkan dan menyusahkan. Benar-benar dihadapkan pada sebuah realita yang terkadang mengejutkan dan kita harus membuat sebuah keputusan tanpa ada waktu yang panjang untuk berfikir.
Pikiran yang dingin dan dewasa sangat dibutuhkan untuk mengatasi sebuah persoalan dan pengambilan keputusan untuk sebuah pilihan. Nasib yang ada pada depan mata adalah buah dari tangan kita- semuanya adalah proses kaki kita melangkah dalam memilih. Sebuah pilihan yang akan mendatangkan keberuntungan dan kebahagiaan ataupun sebaliknya kerugian dan penderitaan yang akan kita dapat. Sekali lagi kunci ada pada diri kita. Yakni bagaimana kita bisa berfikir dingin dan dewasa- memandang suatu persoalan tidak pada salah satu sisi saja, melainkan juga pada sisi-sisi yang lain.
Sebuah proses hidup berupa pengalaman merupakan sebuah ilmu yang sangat penting untuk menentukan sebuah pilihan. Hal tersebut menuntun kita untuk tahu bagaimana yang seharusnya kita lakukan dengan berkaca pada peristiwa sebelumnya. Bercermin pada sebuah kesalahan atau kekalahan sebelumnya untuk mencari cara yang berbeda yang lebih baik dalam melakukan pengambilan sebuah pilihan. Bisa menghadapi persoalan dengan lebih tenang dan sabar karena sebelumnya sudah pernah merasakan hal yang sama atau setidaknya sebuah rasa kesalahan atau kegagalan yang sama.
Semua itu merupakan sebuah proses berfikir dan melangkah untuk menentukan sebuah pilihan hidup. Hidup merupakan sebuah pilihan yang tidak hanya untuk dijalani tetapi harus direncanakan.

by**
LuMOetz

Alfa Senyumku

Alfa Senyumku
Malam ini tak ada sinar yang ku dapat dari bulan. Sang bulan sedang bersembunyi di peraduannya. Membuat diriku semakin gundah dan gelisa. Gara-gara masalah tadi pagi di sekolah aku jadi begini. Aku bingung harus menjawab apa iya atau tidak. Aku tak sebanding dengan dengannya, dia anak orang kaya. Sedang aku, aku tak ada apa-apanya sama sekali. Aku sekolah juga karena mendapatkan beasiswa, orang tuaku kurang mampu untuk membiayai sekolahku. Beasiswa itu akan selalu diterima jika prestasiku selalu bagus.
"Alfa, kamu memang tampan, baik, gaul dan juga pintar. Banyak cewek-cewek di sekolah yang mengagumimu. Setiap kamu lewat depan mereka, mereka semua pasti diam tak berkutik melihatmu terkadang ada juga yang teriak histeris menyebut namamu karena saking ngefansnya sama kamu," gumamku dalam hati sambil melihat langit yang sedang muram.
***
"Nin…, kamu dicari Alfa. Kamu ditunggu di kantin," beritahu Niken sambil menepuk pundakku.
"oh… iya, makasih ya… Ken," ucapku sambil memasukkan buku dan bolpoin karena jam istirahat juga sudah dimulai.
Setelah aku selesai merapikan buku dan alat tulisku ke dalam tas. Kemudian aku menemui Alfa di kantin. "hemm…. Aku merasa gugup dan bingung nanti pasti dia menanyakan jawaban apakah aku menerima cintanya atau tidak," gumamku dalam hati sambil mataku melihat kanan-kiri mencari Alfa.
Dengan agak tergesa-gesa dan sedikit gugup aku dekati Alfa yang sedang duduk sendiri di meja pojok di bawah pohon rindang itu. Dia terlihat sangat tampan. Cewek-cewek di meja sebelahnya dari tadi melirik ke arahnya sambil membicarakannya. Aku tak bisa membayangkan ketika mereka tahu kalau Alfa sedang duduk menungguku. Mereka pasti akan mengejekku tak karu-karuan. Cewek-cewek itu anak kelas 3 IPS, anak orang kaya semua, gaul habis, setiap minggunya mereka se-geng biasa mengahabiskan waktunya untuk bersenang-senang dan hura-hura di mall, diskotik, kafe atau restoran, dan tempat-tempat hiburan lainnya. Lima cewek sekawanan itu kemana-mana selalu bareng dari mulai berangkat sekolah, pulang, ngerjakan PR, dan jalan-jalan.
"Nina…," panggil Alfa dengan sedikit teriak.
"ugh… semakin bingung aku nanti harus ngomong apa ke dia," gumamku dalam hati serambi kuanggukkan kepala sebagai isyarat jawaban atas panggilannya.
Mendengar Alfa berteriak memanggilku, lima cewek se-geng itu menoleh ke arahku semua dengan begitu heran dan kagetnya. Kemudian mereka saling menggerutu dan mulai bergosip. Entah apa yang diomongkan tentang aku dan Alfa.
Setelah aku sampai di meja pojok itu Alfa langsung mempersilahkan aku duduk disampingnya dan dia segera menawariku untuk pesan makanan dan minuman. Tak pikir panjang aku langsung memesan semangkok bakso dengan segelas es jeruk manis. Sedangkan Alfa pesan semangkok bakso dan segelas jus alpukat. Sambil menunggu pesanan dating Alfa memulai pembicaraan kita. Dia terlihat sangat gugup, begitu pula aku.
"Nin, apakah kamu sudah memikirkan tentang omonganku kemarin, soal perasaanku kepadamu?", ucap Alfa dengan wajah agak memerah karena malu dan gugup.
"ehmm… iya sudah," jawabku dengan agak terbata-bata karena gugup.
"apa jawabannya?",
"iy….ya… aku mau jadi pacarmu," jawabku dengan suara pelan dan malu-malu. Disambut mbak Rina yang sengaja batuk-batuk di belakangku karena mendengarkan pembicaraanku dengan Alfa. Sambil menaruh dua mangkok bakso, segelas es jeruk, dan jus alpukat mbak Rina memberi ucapan selamat kepada kita dan berteriak kalau sekarang ada yang habis jadian sehingga membuat anak-anak yang ada di kantin menoleh kea rah aku dan Alfa termasuk lima cewek se-geng itu, mereka berlima melihatku dengan wajah sinis dan tak bersahabat.
"Makasih ya… Nin, aku sayang banget sama kamu sejak aku melihatmu dalam lomba pidato bulan Agustus tahun kemarin. Kamu berbeda sekali dengan cewek-cewek yang pernah ku kenal. Kamu sangat manis, cantik, sederhana, baik, dan juga pintar. Aku suka dengan cewek sepertimu," ucap Alfa dengan senyum mengembang di pipinya.
"Makasih juga Fa, aku juga suka dan sayang sama kamu''
"jadi sekarang kita sudah resmi jadian kan!?", sahut Alfa dengan penuh riang.
"he…em…," jawabku dengan tenang dan senyum kebahagiaan sambil menikmati enaknya bakso dan segelas es jeruknya kantin ala mbak Rina.
***
Cuaca hari sangat indah seindah hatiku yang selalu dihiasi dengan cinta dari pujaan hatiku yaitu Alfa Saputra. Aku sayang sekali sama dia. Hari minggu dengan cuaca yang cerah ini membuatku pengen jalan-jalan berdua dengan Alfa. Namun, setiap hari minggu hari libur sekolah aku tidak bisa bertemu dengan Alfa karena aku harus membantu ibu masang kancing untuk baju jahitan pesenan pelanggan ibu sehingga aku jarang sekali dan hamper tidak pernah keluar atau jalan-jalan pada hari minggu. Aku rindu dengan Alfa, ketika aku melihatnya dari kejauhan disaat dia sedang latihan basket bersama teman-temannya. Melihat senyumnya membuat aku selalu bersemangat untuk menjalani hidup ini. Sehari-hari ibu hanya bekerja sebagai tukang jahit. Sedangkan ayah. Aku tak tahu dimana dia sekarang. Setelah kecelakaan pesawat yang terjadi tiga tahun lalu kabar ayah tak ada lagi. Ayah juga tak diketemukan samapi sekarang.
Aku harus tegar dan tetap semangat untuk menjalani hidup ini walau aku hanya seorang diri diri bersama ibuku tercinta. Apalagi sekarang ada Alfa yang selalu ada bersamaku dan selalu memberi semangat kepadaku. Selalu membuatku tersenyum dan yang terpenting dia menerima aku apa adanya dengan keadaanku yang serba kekurangan seperti ini. Ketika sedih dia selalu hadir menghiburku. Senyum cintanya selalu hidup di dalam sanubariku. Aku sangat menyayangimu Alfa. Terima kasih Tuhan Engkau telah memberi Alfa sebagai senyum semangatku.

Lumoetz ZR

Kantor Pos = Pujaan Hati

KANTOR POS = PUJAAN HATIKU

            Zulfa gadis lucu dan imut-imut ini adalah mahasiswi salah satu perguruan tinggi negeri di Surabaya gemar sekali nulis cerpen dan puisi. Sudah dua kali ia ngirimin karyanya yang berupa cerpen ke koran tapi belum ada yang dimuat. Namun, semangatnya tidak terhenti disini ia masih sering berimajinasi dengan dunia fiksi. Walaupun tugas kuliahnya seambrek tapi tetep ia sempetin untuk nulis cerpen.
“waduh… sudah jam 14.00 WIB, waktunya Pak Javed bisa telat dan nggak boleh masuk ini’, ucap Zulfa sambil tergesa-gesa berjalan berangkat ke kampus dengan membawa amplop berisikan cerpen untuk dikirimkan lagi ke redaksi koran. “Mbak… ini aku mau ngeposkan lagi”, ucap Zulfa dengan nafas ngos-ngosan sambil menyerahkan amplopnya. “Eh… mbaknya, ke mas Drajad aja”, suruh perempuan berjilbab yang juga penjaga kantor pos itu. Sekalian menyuruh Zulfa untuk berkenalan dengan mas Drajad. Dimana sebelum-sebelumnya mbak Tanti panggilan akrab perempuan berjilbab penjaga pos itu selalu jodoh-jodohin Zulfa dengan mas Drajat ketika Zulfa mengeposkan cerpennya.
            Kantor pos dekat kampus Zulfa tersebut ada tiga pegawai yang setiap harinya menjaga kantor pos dari jam 07.30 WIB sampai 15.00 WIB kecuali hari minggu. Pegawai tersebut diantaranya adalah Pak Kholil yang sudah beristri dan mempunyai dua anak perempuan, Mbak Tanti yang sebentar lagi akan menikah dengan tunangannya dan yang terakhir mas Drajad si pendiam yang Zulfa kagumi sejak pertama kali masuk kantor pos. Apalagi kalau orangnya sedang tersenyum terlihat cakepnya. Membuat jantung hati Zulfa berdebar-debar.
            “Mas… ini aku beli prangko ya… yang seperti biasanya”, ucap Zulfa sambil merogoh uang tiga ribu rupiah di saku celananya. Mbak Tanti bereaksi mengeluarkan ocehan-ocehan untuk jodohin Zulfa dengan mas Drajad. Dengan wajah agak memerah di pipi serambi berjalan tak berarah keluar pintu kantor pos Zulfa berkata, “Ah… mbak Tanti ini ada-ada aja, udah lah mbak… aku nanti bisa terlambat kuliah ini loo…”. Mas Drajad hanya tersenyum dengan tenang melihat tingkah Zulfa dengan tatapan mata yang penuh dengan makna.
            Senin, hari dimana di Koran langganan ada rubrik yang memuat karya tulis fiksi yaitu cerpen. Pagi itu, Zulfa yang baru bangun dari tidurnya langsung bergegas merebut koran yang sedang dibaca Nindi teman sekamarnya yang sedari habis shubuh sudah bersiap-siap dandan untuk lebih awal berangkat kuliah karena ada UTS.
            “Eh… kamu ini Zul, baru bangun langsung aja nyrobot koranku. Cuci muka aja belum kamu”, bentak Nindi ke muka Zulfa sambil kedua alisnya menyatu, wajah si nenek lampir sedang beraksi. “Ehm… mana ya.. ini kok nggak ada lagi cerpenku”, gerutu Zulfa depan Nindi sambil membolak-balik koran yang tepat berada di depan muka Nindi. Sehingga membuat Nindi jengkel dengan kelakuan Zulfa yang seperti itu. Akhirnya, Nindi langsung menyaut tas yang tergantung di punggung kursi yang sedang didudukin Zulfa. Dengan wajah ketusnya langsung ia berangkat ke kampus  serambi membanting pintu karena kesal dengan Zulfa. “aduh… nggak dimuat lagi, bikin aku males patah semangat buat nulis”, keluh Zulfa. Selang beberapa saat membuatnya sadar kalau pagi ini ia harus mempresentasikan makalahnya.
            ”Waduh... sudah jam 06.45 WIB, harus presentasi bisa telat ini”,. Tidak ada sekejap Zulfa sudah selesai mandi. Lalu segera ia bersiap diri untuk berangkat ke kampus. Hanya memakai bedak tipis ia langsung tancap kakinya untuk lari ke kampus. Sesampainya depan kantor pos ia tak sengaja bertemu dengan mas Drajad yang sudah berangkat lebih awal dari biasanya. Keduanya hanya bisa saling memandang dengan wajah yang sama-sama penuh makna dan pertanyaan, sedikit senyuman mengembang di kedua bibir Zulfa dan mas Drajad, dan hanya bisa saling menyapa berkata ”hai...”.
            Perkuliahan belum dimulai tapi pak Slamet sudah ada di kelas. Dengan tegas beliau langsung memerintahkan Zulfa untuk memulai presentasinya. Presentasi yang sangat buruk, sama sekali tak ada konsentrasi- terlihat sekali di raut wajahnya yang panik, semua argumentasinya dipojokkan oleh para audiensi, yang ada hanya banyangan lelaki muda penjaga kantor pos itu. Apalagi ketika melihat senyum mengembang di pipi bikin tak bisa tidur. Kayaknya ia sedang benar-benar jatuh hati.
            Sepulang dari kampus. Zulfa masih tak bisa melupakan bayangan mas Drajat di pikirannya. Ingin selalu bertemu dengan pujaan hatinya dalam mimpi dan kehidupan nyata. Menjadi orang yang istemewa di hati dan mewarnai hidupnya.
            ”Kayaknya aku benar-benar jatuh hati dengannya”, gumam Zulfa dalam hatinya serambi melamun wajah pujaan hatinya Si penjaga kantor pos. ”Hemh... kenapa cerpenku kok nggak ada yang dimuat di koran ya... aduh... putus asa ini aku!!!. Tapi mas Drajad, aku pengen selalu bertemu dengannya. Aku akan semangat nulis cerpen lagi supaya bisa sering ke kantor pos. Mas Drajad kau INSPRIRASIKU...!!!’, teriak Zulfa dengan semangat 45 sehingga membangukan Nindi yang sudah berada di pulau kapuk duluan. ”Ugh... kamu ini Zul, pa nggak tau aku lagi istirahat. Dasar kamu!!!”, gertak Nindi kepada Zulfa sambil membalikkan badannya membelakangi Zulfa. ”Maaf dech.. Nin, ucap Zulfa sambil dia menyalakan laptopnya untuk memulai menuangkan inspirasinya dalam cerpennya dengan judul ”Pacarku Penjaga Kantor Pos”.







 

Kandas dalam Ruh Cinta

KANDAS DALAM RUH CINTA
                Tak mengerti inginnya hati ini mengapa selalu wajahnya yang ada dalam bayanganku. Andai dia tahu kalau aku sayang banget sama dia. Aku hanya bisa memendam rasa ini dalam hati saja. Tak berani diri ini untuk ungkapkan. Pengecut sekali diriku ini. Kuingat dulu waktu SMA sering sekali kulihat senyum manis di bibirnya dengan wajah ayunya ketika sedang asik membaca buku di perpustakaan. Aku hanya bisa memandangnya dari kejauhan. Tak berani ku sapa dia, aku merasa minder dengan dia, aku malu dan merasa tak imbang.
                Setelah aku berada di Cairo untuk menimba ilmu. Aku baru sadar kalau aku benar-benar mempunyai rasa ke dia. Aku sayang sekali dengannya. Cuma dia yang selalu bisa dihubungi dan tak melupakan aku. Sedangkan teman-temanku sendiri sudah sangat susah untuk dihubungi dan juga mungkin mereka sudah melupakanku. Dia selalu member perhatian kepadaku. Aku tak tahu apakah dia juga mempunyai rasa seperti rasaku. Dia begitu baik kepadaku. Aku tak tahu apakah kebaikannya kepadaku Cuma sebagai sahabat atau lebih. Pastinya aku mengharapkan dia punya rasa yang lebih kepadaku.
***
                Pagi ini cairo begitu dingin, musim dinginnya seperti dinginnya di kutub selatan atau kutub utara. Padahal aku sudah memakai baju berlapis lima dengan kutambahi selimut di badanku. Tapi dinginnya masih terasa sampai ke tulangku. Sudah menjadi kebiasaanku dan teman-teman disini kalau sehabis sholat shubuh agendanya adalah tidur. Seperti lagunya mbah surip “Bangun tidur, tidur lagi, bangun tidur, tidur lagi,  bangun tidur……, tidur lagi….”. Rata-rata masyarakat Cairo sehabis shubuh aktivitasnya adalah tidur. Sehingga, pasar dan kantor buka kerjanya agak siang. Kalau teman-teman di Indonesia sudah selesai makan siang. Kita yang disini belanja untuk masak saja belom Karena pasar-pasar masih tutup semua.
                Di pagi yang begitu dinginnya ini, aku semakin terbayang wajahnya. Dada ini terasa sesak merindukan wajahnya untuk kuminta kehalalannya. Ingin ku segera menyelesaikan S1 ini kemudian pulang ke Indonesia untuk melamarnya. Orangtuaku pasti setuju aku dengannya karena orangtuaku juga sudah tahu bagaimana keluarganya. Dia berasal dari keluarga terhormat walaupun tidak terlalu kaya. Tak itu yang kubutuhkan darinya. Aku ingin hatinya menjadi milikku selamanya- tak hanya surga dunia namun sampai surga akhirat. Semakin sesak dada ini, ingin ku meneleponnya mendengarkan suara merdu dan indahnya yang menyejukkan jiwa ini. Tapi enggaklah, aku tak mau mengganggu mimpi indahnya tengah malam begini. Besok paginya dia juga pastinya kuliah. Lagian nanti juga malah mengganggu teman sekamar asramanya karena telfon dari aku. Indonesia masih lelap dengan banyak bunga tidur di pualu kapuk.
                Pagi yang begitu dingin ini menjadi saksi bagaimana dadaku sesak merindukannya atas rasa yang ada dalam hati ini. Aku hanya bisa memandang fotonya, mengagumi wajahnya yang begitu manis dan kesederhaannya yang terlihat dari senyum mengembangnya. Foto yang ia kirim seminggu yang lalu ke emailku. Hal itu, semakin menyakinkan aku atas perasaanku kepadanya. Bahwa aku benar-benar mencintainya.
                Hugh….. nikmat sekali cinta ini. Aku akan ungkapkan rasa ini nanti. Ya.. nanti malam aku akan bilang kalau aku sayang dan cinta padanya dan aku akan melamarnya setelah lulus S1 ini. Aku akan segera pulang ke Indonesia dan meminta Ustad Faiz untuk melamarkan dia. Karena Ustad Faiz adalah guruku dan gurunya. Beliau adalah menantu kiyai di pesantren.
                Angin begitu dingin merasuk ketulangku, dadaku semakin sesak, aku sangat merindunya. Kapan malam datang inginku segera ungkapkan rasaku kepadanya. Nafasku mulai tersengal-sengal dengan dada yang semakin sesak dan sakit. Tapi semua itu tak ku hiraukan yang ada dalam banyangan adalah wajah Anna. Hanya Anna.. dan Anna… aku merindumu An, aku mencintaimu An. Suhu tubuhku begitu dingin. Malam cepatlah kau datang! -malam cepatlah kau datang!! Kuucap berulang kali dengan menyebut nama kekasihku Anna. Tak ada nafas lagi, badanku sangat dingin dan kaku. Akhirnya malam tak kujumpa dan cintaku tak sampai pada Anna.
“LuMoetz”

Jumat, 14 Mei 2010

Dosenku Cakep, Dosenku Killer

By; LuMoetz ZR




Ups … haus banget, hari ini begitu panas. Nindi mengambil botol minum dari kulkas. Kuliah hari ini sangat melelahkan, masak Pak Firman dari jam 9 pagi sampai jam 2 siang- 7 kelompok semuanya harus disuruh persentasi. Begitulah jadi dosen enaknya mintak ampuun…, mahasiswa cuma bisa menganggukkan kepala dan mengeluh dalam hati kalau sudah merasa kecapean dikejar deadline tugas dan menghadapi dosen killer seperti pak Firman itu. Kalau tidak seperti itu bisa berabe- dijamin seratus persen pasti ngulang tahun depan. Kalau beliau bukan dosen pembimbing Nindi, Nindi mah udah sering bolos kelas kuliahnya.
***
Malam ini begitu hening dan sepi, anak-anak kos pada pulang semua. Di sini tinggal Nindi dan Erine. Erine emang jarang pulang karena dia orang Jateng dan juga anaknya aktivis kampus. Setaip hari jarang di kosan selalu di kampus kecuali malam, itupun jam 8nan ke atas bahkan jam 9nan ke atas baru ada di kosan. Apa sih yang tidak diikutin Erine, pelatihan, diklat, seminar, dan outbound tak pernah ketinggalan namanya ada di lembar registrasi. Walaupun kesibukannya yang super- super menyita waktu dan semuanya tapi nilai akademiknya nggak pernah yang namanya jeblok.
Sedangkan, Nindi gadis manis yang baik hati tapi banyak malesnya ketimbang rajinnya. Tugas dari dosen selalu diulur-ulur baru mepet waktu deadline jurus SKS-nya dikeluarin, alias sistem kebut semalam. Hari-harinya selalu dibuat nyantai tapi ketika datang itu bertubi-tubi masalah, coklat sekardus besar pasti habis sendiri, habis coklatnya berganti dech… dengan atraksi nangis bingung nggak tau solusinya gimana yang terkadang bikin bingung dan pusing anak-anak sekosan karena bising suara tangisannya. Namun, baiknya Nindi selalu murah senyum terhadap teman-temannya dan juga yang lainnya walaupun belum kenal sebelumnya. Gadis paling cuek sekosan tapi ketika ada suatu masalah seperti bantuan bencana alam, iuran bersama dan lain sebagainya- yang harus mengeluarkan uang dari kantong, Nindi tak mau ketinggalan dia pasti jadi orang pertama yang mengulurkan uangnya dan jumlahnya juga tidak pernah sedikit selalu lebih banyak dari teman-temannya.
***
"Cepetan-cepetan….. wow-iii… yang di kamar mandi, mandinya jangan lama-lama ini da hampir mau jam 7, ngapain aja sich… di dalam. Kalau mau mandi lama dan perawatan tubuh ke salon sana loo… ini itu kosan banyak yang antri. Aku masuk jam 7 nih, hai Tiwi cepetan kamu!!!" celomet Nindi depan kamar mandi sambil membawa handuk dan alat mandi, sesekali dia sambil menggedor-gedor pintu kamar mandi. Ugh…gara-gara semalem lembur sampai jam 3 pagi ngerjakan reviuw buku mata kuliahnya pak Firman yang tebalnya 437 halaman dalam waktu satu minggu- Bussheet….!!!! Memang dosen itu nggak punya rasa perikemanusiaan sedikutpun dengan mahasiswanya apalagi dengan Nindi gadis manis ini.
Ya… begini kalau hari senin anak-anak yang tadinya pulkam semua, yang tadinya di kos tinggal Nindi sama Erine doank, sekarang wussheett…. Ala- ala mak.. aduh mak..- Jam segini, habis shubuh sampai jam 9 nanti kamar mandi selalu penuh airnya ngalir trus ke selokan. Apalagi mandinya super lama dasar cewek-cewek kurang kerjaan, ya… cuma Nindi aja yang mandi kayak bebek.
***
"Hucgh… hucgh… aduh udah jam 07.17 WIB, mampus… aku bakalan telat lagi- ugh… waktunya pak Firman lagi, nggak tau nie bisa masuk kelas apa nggak. Untung aja reviuwnya udah selesai diprint semua- tumben bin tumben printerku semalem nggak rewel- jadinya lancar, malah ngantuk banget lagi." Nindi berlari ke kampus sambil ngos-ngosan nafasnya.
Sesampai di kampus Nindi langsung bergegas menuju ke kelasnya dan alamak..!!!- pak Firman dosen mudah yang cakep itu sedang marah-marah. Nindi tercengang disamping jendela sambil menggerutu dalam hatinya, "Tuhan… apa yang terjadi ini, napa ya… pak Firman marah-marah ke anak-anak. Ugh… situasi benar-benar genting banget nie… masuk nggak - masuk nggak ya…, ketuk pintu nggak ya…, iya nggak… aduch… bingung nie… malah kelas udah penuh banget dan kayaknya yang terakhir telat itu adalah aku "Nindi Sharine El- Jef", wach… alamat ngulang tahun depan hawanya kayaknya udah kerasa nie".
"Hai Nindi!, ngapain kamu disini, berdiri terdiam kayak orang mau apa aja, tau kamu orang yang terkena runtuhan bangunan di pasar tanah abang kemaren- persis sekarang ini nasib kamu seperti mereka- nelangsa tak berdaya!!!" pak Firman keluar membuka pintu kelas sambil mengomel. Sambil tertunduk dan terbata-bata Nindi menjawab, " ma-ma-maaf Pak, saya terlambat lagi". "Ngapain kamu telat lagi, kamu tau nggak ini itu sudah jam berapa?!!", pak Firman marah-marah lagi. Dan anak-anak sekelaspun pandangannya mengarah keluar pintu kelas bengong semua melihat pak Firman memarahi Nindi. "Iya Pak, saya tau- sekarang sudah jam 07.30", jawab Nindi sambil agak ketakutan sambil menggerutu dalam hati, "aduch… dosen ini cakep-cakep, tapi sayang seribu sayang galaknya mintak ampun- siapa ya… istrinya kelak yang mau hidup serumah bahkan seranjang dengan dosen satu ini. Amit-amit jabang bayi punya suami seperti pak Firman ini".
"Nindi, hai Nindi… ngapain kamu jadi nglamun begini, kenapa kamu hari ini telat lagi? Kamu itu ya… kapan sih nggak telatnya!", pak Firman menepuk pundak Nindi. "Iya Pak, maaf Pak- saya bangunnya kesiangan lalu mandinya antri banget Pak apalagi mandinya cewek-cewek jadi pada lama-lama semua, jadinya saya terlambat dech Pak, Mohon… maaf ya Pak firman ya…???", jawab Nindi sambil terkaget sebelumnya. "Kayaknya kesabaran saya sudah habis dan sudah bosen liat kamu yang selalu terlambat di kelas saya, yawdah untuk terakhir kalinya kamu saya maafkan dan jangan pernah kamu ulangi lagi!". "baik Pak, terima kasih banyak", jawab Nindi sambil tersenyum merasa senang. "Eit… kamu jangan senang dulu, sebagai hukumannya kamu harus mereviuw satu buku lagi mata kuliah ini dan buku ini bukan buku berbahasa Indonesia seperti kemarin, melainkan berbahasa Inggris. Kamu sanggup kan?, kalau kamu mau tetap ikut kelas mata kuliah ini itu tadi syaratnya dan juga yang terpenting kamu nggak akan bertemu dengan saya lagi tahun depan dengan mata kuliah yang sama. Bagaimana Saudari Nindi, bersedia?, tegas perintah pak Firman. "Iyya… Pak", jawab Nindi dengan mimik pucat pasih. "Ohya tugas kamu nanti ditaruh saja di ruangan saya dan nanti temui saya jam 13.20 WIB untuk mengambil buku yang akan jadi tugas kamu untuk menyelamatkan nasib kamu di semester ini dan serahkan lagi bukunya bersama tugas kamu rabo depan langsung ke saya!", pak Firman menyuruh Nindi sambil berjalan ke arah ruang IV karena sudah ditunggu oleh dosen yang lainnya dan pak Dekan untuk rapat jurusan. "Baik pak", jawab Nindi tetap dengan senyumnya yang manis walaupun di hatinya tetap menggerutu karena mendapat tugas yang menguras tenaga, pikiran, dan uang. Apalagi saat ini keuangan Nindi sedang menipis ibarat tissue makan yang ada di meja warteg yang bahannya sudah jelek, tipis banget pula.



Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites