Rabu, 25 Agustus 2010

Sarjana Pendidikan Tak Otomatis Mengajar

GAYUNGAN, berbagai problem pendididikan tumpah dalam seminar nasional bertema Analisis Kebijakan Pendidikan di Indonesia di kampus Unesa ketintang kemarin (23/5). Pakar pendidikan yang juga bakal rector Unesa Prof Muchlas Samani mengajak semua elemen berbenah, tidak mencari kambing hitam.
Ketua Dewan Pendidikan Jatim Daniel M. Rosyid menyebut, sekolah saat ini hanya mencari tempat guru mengajar, bukan tempat siswa belajar. Dalam kenyataan sekarang, jika guru atau lembaga pendidikan hanya menempatkan diri sebagai penyedia jasa, posisinya belum sesuai harapan konsumen.
“bnayak seklai indikatornya,” papar Daniel yang menjadi salah satu narasumber. Contohnya sebut dia, konsumen menaruh kesan negatif terhadap guru. Misalnya keluhan dan kasus pungutan-pungutan saat pendaftaran siswa baru.
Indikator lain ialah minimnya kemauan guru untuk mengembangkan budaya membaca. Salah satu dampaknya, nilai bahsa Indonesia siswa jatuh saat unas. “kalau bahasa sudah amburadul, eksistensi Negara bisa terancam,” lanjut Daniel.
Titik, peserta seminar dari kalangan guru, mengatakan, banyak ketidakjujuran yang mewarnai proses sertifikasi guru. Terjadi akal-akalan guru dan kepala sekolah. Dia menyebut, memanipulasi jumlah jam mengajar sangat umum dilakukan. Termasuk , memesan karya tulis ilmiah kepada orang lain untuk menambah nilai.
Menanggapi berbagai masalah tersebut, Prof Muchlas Samani yang juga narasumber mengatakan sudah bukan saatnya lagi mencari kambing hitam, “mari bersama-sama kita berbenah,” katanya. Untuk menggenjot profesionalisme guru, lanjut dia, ke depan lulusan S1 kependidikan belum tentu bisa langsung mengajar . “Mereka harus menempuh pendidikan profesi guru (PPG),” jelas MUchlas.
Selain itu, mulai tahun depan kurikulum di keguruan diubah. Materi-materi yang bersifat praktis bakal digeser ke PPG. Diantaranya, praktik mengajar, penyusunan rencana pelaksaan pembelajaran (RPP), dan pembuatan media pembelajar. “S1 murni masalah materi dan metode mengajar,” ungkap Muchlas yang sudah terpilih dalam pemilihan rector Unesa. Dia berharap, jika program PPG itu berjalan mulus, pada 2018 seluruh guru baru dipastikan lulus PPG.

0 komentar:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites